:::: MENU ::::
  • Jikalau Dunia Terus Menempamu, Tampanlah!

  • Knowledge Speaks, But Wisdom Listen.

  • The More I See, The Less I Know.




Sudah hampir tiga minggu kita melalui sebuah event besar di Kota Solo apalagi kalau bukan Rock in Solo, masih terngiang suara Nergal di telinga saya, meninggalkan rasa kaku di sekujur leher saat pulang menaiki bus minggu malam itu.

Kenapa saya masih membahas Rock In Solo sampai sekarang... wah admn pro sama panitia RIS nih.. Bukan... Saya pro sama semua event cadas dan extreme di seluruh nusantara .. hellyeaah ... Karena artikel soal Rock In Solo banyak tersedia, sehingga saya bisa membaca, menulis dan mencopas ulang untuk kalian semua. Lalu apa yang dibahas kali ini. Ini adalah sebuah tulisan, cerita dari seorang yang benar - benar ikut andil dalam terselenggaranya Rock In Solo . Dari sedikit tulisannya, saya bisa merasakan bagaimana beratnya, kerasnya usaha para panitia dari RIS ini. Awesome ... Udah sana baca aja sendiri :p



 


Di awal tahun 2013, Helloween kembali hadir dengan semangat berapi-api mengusung album berjudul “Straight Out of Hell”, dan sesuai judul albumnya, lagu-lagu di sini memang panas dan straight to the point! Masih ada sih 1 lagu ballad, yang memang cukup penting bahkan bagi band metal.
Cover albumnya juga menarik dan humoris, terutama pada huruf O di logo Helloween berwujud labu yang memang sering dibuat berubah-ubah ekspresinya, kali ini si labu memakai masker seolah-olah menghindari udara beracun di neraka. Berikut track by track dari album “Straight Out of Hell” yang dimainkan formasi Helloween yang sudah bertahan 7 tahun terakhir ini.


rust-in-peaceand-justice-for-all             VS


Review album legendaris sudah biasa, yang tidak biasa adalah membandingkan dua album legendaris. Misalnya album …And Justice for All (1988) dari Metallica versus Rust In Peace (1990) dari Megadeth. Selain sama-sama legendaris, kedua album ini memiliki persamaan lain, yaitu sama-sama merupakan studio album ke-4 dan sebagian liriknya menyinggung kekacauan politik dan sosial, dan yang terpenting jutaan telinga metal-mania sama-sama sudah khatam dengan setiap nada yang keluar dari dua album ini, tetapi silakan coba untuk mendengar lagu per lagu dua album ini secara bergantian dan rasakan bedanya, mungkin ada yang setuju dengan review dibawah ini, atau sebaliknya.

Dying Fetus Kagumi Orang Indonesia Suka Musik Metal Band beraliran death metal, Dying Fetus salah satu artis yang tampil di ajang Hammersonic Jakarta International Metal Festival 2013 di Ecopark, Ancol, Jakarta, pada 27-28 April.

Band asal Maryland, Amerika Serikat, itu tahun lalu juga tampil di Hammersonic 2012. Mereka merasa salut kepada masyarakat Indonesia begitu semangat terhadap musik metal. Itu juga jadi alasan band yang berdiri pada 1991 ini kembali tampil untuk kedua kalinya.

Mau Balik Ke Atas Gan? Males Scroll? Klik ini