kucoba titipkan mimpi pada senja yang meraung dilangit.
menunggu datang bahagia setelah lama kurasa sakit.
bodoh jika aku harus terlalu setia pada basa-basi berliku.
memampangkan kenyataan pahit atas nama hidupmu.
tertusuk lagi, terhempas lagi, terbunuh lagi.
berkali-kali mereka membantah atas tingkah yang tak berpola.
lagi-lagi harus bersembunyi, padahal aku tak pernah mau mencari.
terus sembunyi sampai akhirnya tak sengaja aku temui.
berat kaki ini untuk berlari meninggalkan ilusi.
tak berdaya melawan paras mahadewi yang mengasihi bumi.
sebuah cerita yang berakhir haruslah berupa sejarah
bukan alat untuk kau sungkurkanku ke tanah.
jiwa ini sekarat menatap awan yang menggumpal gelap.
bersiap untuk menumpahkan hujan getir disisi yang terlelap.
basahilah jiwaku dengan tawamu, basahi tidurku dalam dekapmu.
jangan tundukan pandangan didepan mentari, lawan dunia sampai mati.
Cileungsi berkabut, 20 Juni 2015